Ketua MUI KH Ma'ruf Amin   

nusakini.com - Jakarta - Ketua Majelis Ulama Indonesia Pusat, KH Ma’ruf Amin mengatakan, kasus hoax dan fitnah yang menimpa Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman jangan sampai terulang lagi. 

"Beliau pemimpin yang baik, bekerja keras sepenuh hati untuk umat harus kita dorong dan lindungi bersama,” kata KH Ma’ruf Amin, Jumat 15/6 di Jakarta. 

Menurut Ma’ruf, Mentan Andi Amran adalah pemimpin yang bekerja lurus dan tegas memang akan menghadapi banyak tantangan, karena akan menghadapi orang orang jahat yang selama ini banyak mempermainkan nasib rakyat kecil, khususnya di sektor pertanian dan pangan.

“Mentan bekerja tanpa pamrih, tidak kenal libur, memperhatikan umat, rakyat kecil, rakyat miskin di Desa desa, seharusnya pemimpin seperti ini jangan dizalimi,” kata Ma’ruf yang juga menyampaikan pesan agar di moment Iedul Fitri ini umat muslim untuk saling memaafkan dan mengambil hikmah dari ibadah puasa yang sudah dijalani. 

Ketua MUI juga mengajak hubungan antar umat dan umat dengan para pemimpin agar lebih baik ke depan. Dalam pernyataannya KH Ma’ruf Amin berpesan khusus agar Mentan Andi Amran harus tabah dan istiqomah dalam perjuangannya.

Seperti diketahui, sejak menakhodai Kementerian Pertanian (Kementan), Menteri Amran banyak melakukan terobosan kebijakan yang membuat beberapa kelompok kepentingan terkait pangan menjadi gerah. Sehingga memang patut disinyalir, serangan terhadap pribadi Menteri Amran ini sangat terkait dengan upaya bersih-bersih koruptor dan sikat habis mafia dan kartel pangan yang gencar dilakukan Menteri Amran selama ini.

Beberapan upaya yang telah dilakukan Kementan guna mewujudkan aparatur yang bersih antara lain sosialisasi pencegahan anti korupsi dan pembinaan pengendalian hingga tindakan tegas bagi pegawai intern Kementan. 

Sejak awal menjabat Oktober 2014, Mentan Amran langsung menggandeng BPKP, Kejagung, Kepolisian untuk mengawal program. Selanjutnya menempatkan Satgas KPK berkantor di Kementan. 

Bersama KPPU, Menteri Amran juga bekerja sama untuk membersihkan kartel serta bersama Kapolri membentuk Satgas Pangan untuk membasmi mafia pangan.

Menteri Amran berdiri paling depan dalam menangkap lebih dari 40 kasus oplos pupuk, kartel daging, ayam, jagung dan lainnya diproses KPPU.

Hingga saat ini, tercatat, sudah lebih dari 497 kasus terkait korupsi dan mafia pangan diproses Satgas Pangan, termasuk kasus ketika Menteri Amran bersama Kapolri menggerebek kasus beras PT. IBU yang sempat heboh beberapa waktu yang lalu. 

Keberhasilan Menteri Amran bukan hanya terkait ‘perang’ melawan mafia pangan dan menikat habis koruptor. Di sektor peningkatan peroduksi pertanian nasional, prestasi Menteri Amran lebih bergaung lagi. Capaian kinerja tersebut membuat banyak pihak terkaget-kaget. Bahkan "Badan Pangan Dunia" FAO, mengapresiasi kinerja mentan, 2 tahun berturut-turut tidak ada impor beras.

Mentan juga berhasil membalikkan keadaan di mana beberapa komoditas yang semula impor menjadi ekspor seperti jagung, daging ayam dan telur serta beberapa produk hortikultura (Sayuran dan buah -red) sehingga mencatat pertumbuhan ekspor tertinggi tahun ini kenaikannya sebesar 24 persen.

Terkait deregulasi pertanian, Mentan Amran juga berhasil menaikkan nilai investasi pertanian sebesar 57 persen dan terkait pemeriksaan laporan keuangan Kementrian Pertanian dalam dua tahun berturut-turut juga dianugrahi status WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) oleh BPK RI.

Atas prestasi dan kinerja yang sangat cemerlang ini, tak urung Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siraj memuji sepak terjang Menteri Amran.

“Baru kali ini ada menteri pertanian beneran. Yang meng benar-benar memperjuangkan nasib kesejahteraan petani.”, ungkap Said Aqi Siraj, di kantor PB NU, Kamis (30/11 2018) lalu. *(p/ma)